Pages

Friday, August 13, 2010

sebuah kemajuan di negara arab

Di resmikan pada tanggal 23 September 2009, sebuah universitas baru berskala internasional di Arab Saudi yang dihadiri oleh puluhan perwakilan negara dari berbagai penjuru dunia. Universitas megah ini bernama King Abdullah University of Science and Technology (KAUST). Terletak di dekat laut Merah, kota Thuwal, 80 km di sebelah utara kota Jeddah, KAUST menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dan memiliki laboratorium berkelas dunia di lahan seluas 36 km2 (luas bener kan). Di kompleks kampus juga tersedia berbagai fasilitas lainnya seperti apartemen dosen dan mahasiswa, tempat hiburan, restoran, kafe, supermarket, pom bensin serta fasilitas olahraga yang lengkap.
Kampus ini adalah realisasi terhadap visi jangka panjang raja Abdullah, raja Arab Saudi saat ini. Beliau ingin menciptakan “Baitul Hikmah” (House of Wisdom) baru. Baitul Hikmah adalah sebuah tempat yang berperan sebagai perpustakaan, pusat riset, dan biro penerjemah di Baghdad pada abad 9 s.d. 13 Hijriah. Dibangun atas kerja keras Harun Ar Rasyid dan Al Ma’mun, tempat itu telah menjadi motor kebangkitan intelektual muslim dan memberikan kontribusi yang sangat besar dalam dunia kedokteran, ilmu pelayaran, pertanian, dan astronomi.



KAUST menyimpan ambisi besar untuk menciptakan era baru dalam dunia sains dan teknologi. Tidak hanya bagi Arab Saudi, tetapi juga bagi regional jazirah Arab serta masyarakat dunia. KAUST memfokuskan dirinya dalam riset sains dan teknologi. Oleh karena itulah, KAUST hanya diperuntukkan bagi mahasiswa program master dan doktoral. Dengan sembilan program studi dan kerjasama dengan universitas terkemuka dunia, KAUST menawarkan kesempatan yang sangat luas kepada mahasiswanya untuk mengembangkan riset yang sesuai dengan minat dan kompetensinya.
KAUST juga mencatatkan diri dalam sejarah pendidikan di Arab Saudi karena merupakan kampus pertama yang menggabungkan mahasiswa pria dan wanita dalam proses pendidikannya. Pada tahun akademik 2009 ini, tercatat 44 mahasiswa doktoral dan 330 mahasiswa master, yang mewakili 61 negara dan 161 universitas di dunia. Untuk mendukung visi besarnya, telah direkrut 71 profesor yang telah memiliki reputasi paten, buku, jurnal, dan produk-produk ilmiah lainnya.
Peresmian kampus ini merupakan sebuah angin segar bagi dunia Islam pada khususnya. Setelah masa keemasan Islam yang melahirkan banyak ilmuwan muslim, Islam seperti tenggelam dalam begitu pesatnya prestasi ilmuwan-ilmuwan barat. Bahkan, terkesan kita malah menyingkir dari kompetisi peradaban, dan menyibukkan diri dengan kajian kitab agama. Tentu saja, mengkaji ajaran Islam adalah kewajiban bagi setiap muslim. Namun, konsep ini lantas keliru ketika dilihat hanya sebagai perspektif hanya mempelajari ilmu qauliyah. Karena ketika perspektif kita terbelenggu seperti itu, sesungguhnya kita telah berlaku sekuler, memisahkan ilmu akhirat dengan ilmu dunia.
Padahal Allah telah mengingatkan kita tentang pentingnya setiap muslim untuk memperhatikan setiap ciptaan-Nya sebagaimana terdeskripsikan jelas di QS Ali Imran ayat 190-191, :
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”.
Dan karena mayoritas muslim mengabaikan ilmu pengetahuan dan teknologi, peradaban dunia saat ini dikuasai oleh nonmuslim. Lihatlah bagaimana mereka mengendalikan jaringan komputer dan satelit di dunia. Lihatlah kedigdayaan mereka yang berhasil mengembangkan teknologi pengobatan modern. Bahkan, mazhab ekonomi, sosial, politik, dan budaya kita benar-benar berkiblat seutuhnya kepada mereka. Kita sendiri hanya sanggup menjadi makmum. Lebih mengherankan lagi, ternyata kita sungguh bangga menjadi pengekor hasil karya mereka. Hanya segelintir bagian umat ini yang masih menyadari bahwa kita harus bangkit di tengah keterpurukan ini.
Ilmu agama serta ilmu sains dan teknologi adalah dua hal yang harus berjalan secara sinergis; dipelajari, dikembangkan dan diterapkan secara bersamaan. Dalam sebuah analogi, diumpamakan bahwa orang yang hanya memahami agama tanpa tahu ilmu lainnya, laksana orang lumpuh. Adapun orang yang menguasai ilmu sains dan teknologi, tapi tak paham agama, bagaikan orang buta. Maka Islam begitu indahnya, mengajarkan keseimbangan (tawazun) kepada pemeluknya. Menjadi muslim sejati adalah muslim yang mantap akidahnya, sholeh ibadahnya, cerdas pikirannya dan kuat jasmaninya.
Demikianlah generasi ilmuwan muslim telah memberikan teladannya. Ibnu Sina, pakar muslim dalam bidang kedokteran, geologis, astronomi, matematika, fisika, kimia, dan musik, adalah penghapal Al Quran sejak usia 10 tahun. Ada pula Ibnu Rusta, astronom muslim yang menggunakan dalil-dalil Al Quran untuk memperkuat argumentasi karyanya. Demikian juga Katip Celebi, ahli hukum Islam hingga tafsir Al Quran, yang mengukuhkan dirinya sebagai pakar geografi dan sejarah. Bahkan kontribusinya terhadap ilmu pengetahuan, telah diakui secara resmi oleh UNESCO.
Memang tidak mudah untuk meningkatkan ketertarikan umat ini menekuni pula dunia sains dan teknologi. Ada banyak faktor yang menghambat, seperti kemiskinan, kebodohan, dan minimnya dukungan terhadap ilmu pengetahuan. Namun, tidak lantas kita boleh berdiam diri. Karena jika demikian, muslim prestatif yang kompeten dalam ilmu agama dan sains teknologi tidak akan pernah terlahirkan.
KAUST bisa menjadi sebuah pemicu dan pengingat bagi kita. Pemicu untuk lebih giat lagi menelurkan karya prestatif di bidang sains dan teknologi. Atau dapat juga menjadi pengingat. Karena memang selama ini kita lalai, terlalu disibukkan dengan berbagai isu politik, ekonomi, budaya dan sebagainya, sehingga investasi sains kita terbengkalai. Cendekiawan muslim itu kini otaknya telah menjadi milik asing, diperas dan diberdayakan mereka. Bukan karena mereka enggan berkarya untuk bangsa dan agamanya. Tapi, sadar ataupun tidak, selama ini ternyata memang kita telah menelantarkannya.

semoga dengan berdirinya membakitkan islam menuju puncak kembali..amin..

Friday, July 16, 2010

sofware lama tapi baru denger( sofware pengusir nyamuk, tikus, kecoa, dll)

ini aq tau dr artikel majalh sih..

tapi lupa majalah apa...

truz temenq tiba-tiba pnya tu software...

kaget juga ini sofware gratis atau berbayar/...
eh ternyata gratis..n made in indonesia...bangga dech...


lalu cr info d internet ternyata ini software lama taun 2007
ni fitur yang di miliki :
FITURE :

1. menghasilkan suara ultrasonic pada PC Speaker Internal dengan frekuensi antara 20000Hz-65000Hz.(ultrasonic sound on your PC with Internal Speaker frequency of 20000Hz-65000Hz)

2. Suara Ultrasonic akan mengganggu syaraf Nyamuk, Lalat, Tikus, Semut, Kecoa, sehingga mereka akan berusaha kabur dan menjauh.(Ultrasonic sound would interfere with nerve Mosquitoes, Flies, Mice, Ants, cockroaches, so they will try to run away and stay away)

3. Frekuensi akan berubah tiap saat agar serangga tidak kebal
(The frequency will change each time so that insects are not immune)

4. Suara Ultrasonic tidak terdengar manusia sehingga tidak mengganggu manusia(Ultrasonic sound does not sound human, so do not bother humans)

Program tersebut mampu menghasilkan suara dengan frekuensi antara 20000Hz-65000Hz yang melebihi batas frekuensi suara yang mampu di dengar manusia. Frekuensi tersebut menghasilkan efek yang sangat tidak diinginkan oleh lalat, nyamuk, kecoa, semut & tikus.
source : http://www.offline-proxy.tk

download

back to my blog

Sudah hampir setengah taun tidak posting blog...hehehe

tidak terasa.. sibuk skripsi dan kuliah(hhhoho)...

banyak perubahan yang dialami selama  setengah taun ini..




ehm....

yang mencolok c perubahan statusq..hehhehe

sekarang ga jomblo lagi...ya da lama mencari ternyata...hehehe


ya aneh c knapa aq bisa jadian ma sahabatq sendiri..

y itu mungkin karena kita sudah dekat, saling mengenal satu sama lain..

ya itu yang memotivasiku untuk bersama dia..
semoga ini yang pertama dan terakhir dalam hidupku..
amin...

Tuesday, January 12, 2010

Younger Americans Still Fueling Facebook

Gen Y males accounted for greatest additional audience

FB
As Facebook reached 350 million users worldwide, its largest single source of growth was still the US.
Inside Facebook reported that the US gain of more than 4.5 million monthly active Facebook users was the highest number of any country. Because of the large installed base of US Facebook users, it represented a 5% gain, compared with 10% growth in countries such as Indonesia, the Philippines and Malaysia.

Top 10 Countries, Ranked by Gain in Facebook Users, December 2009 & January 2010

For its size, India added relatively few new users in December 2009. Its high 9% growth rate was from a very small base, and Facebook still reaches only 0.5% of the population of the country.
The substantial increase in US users put Facebook’s domestic monthly active user audience over the 100 million mark. And at the same time as the most overall growth came from the home market, the biggest increases in the US came among younger adults, Facebook’s core audience.
The largest gain came from males ages 18 to 25, followed by women 26 to 34. Despite the already-large base of users under 35, those groups also posted the highest rates of growth. Increases in usage among older users, which was relatively stronger earlier in 2009, had slowed.

US Facebook Audience Growth in the Past 30 Days, by Age and Gender, January 2010

The rise of Facebook among older users led to worries that the younger demographic would be turned off by a social site that now included profiles of their parents. But Facebook has remained popular among young adults and especially college students.
According to Inside Facebook, four in 10 active US Facebook users are under 25 as of January 2010, and another 23% are between 26 and 34.
Keep up on the latest digital trends. Learn more about an eMarketer Total Access subscription, today.

Finding the Best Deals Online

Young adults demand more features

Retail e-commerce has outperformed brick-and-mortar retail during the recession, helped by its reputation for convenience and cost savings.
Data from Performics’ “2009 Online Buyer Economic Trend Study” shows nearly one-half of US online buyers felt they had found the best deals online, compared with 34% who reported doing better at retail locations.

Channels Where US Online Buyers* Feel They Have Found the Best Deals**, November 2009 (% of respondents)

The top three Website features that would encourage online buyers to make a purchase were themselves deals as well: free shipping, free return shipping and discounts on the homepage. Features that gave a fuller picture of products, such as customer reviews and interactive information, were less persuasive.

Among younger adults, however, those features were much more important. Eight in 10 respondents ages 18 to 24 said they were more likely to purchase from a site with consumer reviews, and the same number would be swayed by interactive information.
Respondents said they found the best online deals at retail company Websites and search engines, followed by comparison shopping sites. Just 4% found the most savings at Facebook, and 3% at Twitter.
Keep up on the latest digital trends. Learn more about an eMarketer Total Access subscription, today.

Online Ad Spending to Total $19.5 Billion in 2007

Internet advertising growth slows, but still dwarfs other media


NEW YORK, NY –US marketers will continue to shift their spending into online advertising in 2007. Despite this, growth in US online ad spending will be lower than it has been for the last three years, dropping from annual rates of over 30% to just under 19% in 2007 for a total of $19.5 billion.

US Online Advertising Spending Growth, 2002-2011 (% increase/decrease vs. prior year)

Total US ad spending will increase by a mere 3.2% in 2007. With the exception of the online sector, the US advertising industry will be the same size in 2007 as it was in 2006.
The fastest-growing Internet ad format is video, which will see spending surge by 89% in 2007. When it comes to total spending, however, search advertising rules. In 2007, US advertisers will spend nearly $8.3 billion on paid search ads, $1.3 billion more than they did in 2006.
The US presidential elections and the Summer Olympics will be behind increased online ad spending growth in 2008. A rise of 22% will bring the total to nearly $24 billion.
The fundamental shift will not abate for several years and by 2011, US marketers will spend $36.5 billion on online advertising, about 10% of their total media budget.

US Online Advertising Spending, 2002-2011 (billions)